About Me

Konversi Satuan

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Belajar Fisika

Setiap belajar fisika kok sering terasa membosankan ya....? Itu ungkapan sebagian besar peserta didik ketika belajar fisika. Ada yang bilang karena gurunya menakutkan, kurang senyum (mungkin karena banyak berhadapan dengan sesuatu yang "mati", abstrak), atau karena banyak rumus yang harus dihapal, banyak hitungannya lah, atau bahkan karena gurunya kalo menerangkan terkesan "mbulet" dan lain-lain ...... Terus bagaimana cara mengatasinya? Biar gak ngebosenin, biar selalu asyik? Tapi biar kesannya menyeramkan, kok banyak ya orang Indonesia yang sebenarnya mampu di bidang Fisika, bahkan sampai ke tingkat internasional.
Sebenarnya banyak kok caranya... tergantung dari kita saja, mau apa tidak untuk merubah semua itu. Mungkin beberapa cara ini bisa dilakukan :
  1. Pertama timbulkan rasa senang dulu pada Fisika, senang pada pelajarannya bukan pada gurunya ??!!. Wah, kalo ini kayaknya susah banget, karena seakan sudah terpatri di hati dari dulu kalo fisika itu susah. Ya jangan dilihat dari segi susahnya, hendaklah kita punya tekad "Kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak?" Ini merupakan suatu motivasi agar kita merasa harus bisa dan berupaya untuk mewujudkannya. Kalau orang lain kan dia memang pintar..... Jawaban itu memang wajar, tapi setidaknya kita juga ingat, kita sama makhluk yang dikaruniai akal. Ada yang bilang otak manusia itu ada yang diibaratkan pisau dari baja dan dari besi biasa. Kalau dari baja sekali diasah akan tajam terus, kalo yang dari besi harus rajin mengasah. Sekarang, kalau kita merasa otak kita ini dari "besi" berarti kita harus rajin mengasahnya dong. Tentu saja kita harus lebih rajin belajar dan berlatih. Hal selanjutnya lihatlah di sekitar kita, alat-alat yang telah banyak membantu manusia dalam mengerjakan tugasnya, dalam berpindah, bergerak bahkan alat-alat bantu yang sederhana seperti pemotong kuku sekalipun. Kebanyakan menerapkan prinsip dari fisika, entah itu prinsip Tuas, listrik sampai yang lebih rumit semisal reaktor nuklir. Misalkan kita bisa memahami prinsip kerja listrik, tentu kita akan bisa memperbaiki instalasi listrik sendiri.... Itu kan hal yang berguna bagi kita. Siapa yang gak bangga kalau di rumah kita dipercaya untuk mengurusi listrik rumah.....
  2. Janganlah beranggapan kalo belajar fisika harus banyak menghapal rumus, sampai kita bingung rumus mana yang mau dipakai untuk menyelesaikan persoalan (karena terlalu banyak). Hendaknya kita rubah paradigma tersebut. Intinya dalam fisika, kita harus memahami konsep dan setidaknya tahu rumus dasarnya. Kalau kita memahami konsepnya, biar diputar, jungkir balik soalnya kita tetap bisa mengutak-atik untuk mencari pemecahannya. Dengan dikuasainya konsep dan rumus dasar, kita bisa mengembangkan rumus-rumus turunannya yang lain yang masih berhubungan.
  3. Banyaklah berlatih soal untuk persiapan menghadapi soal yang membutuhkan banyak perhitungan. Memang fisika tidak terlepas dari matematika. Wah ini, dua-duanya pelajaran yang banyak tidak disukai anak, tapi tidak semua to. Intinya rajin berlatih kalau itu dianggap susah.
  4. Fisika mudah dipahami kalo dengan melakukan praktik atau eksperimen. Pengetahuan dapat terserap dalam porsi banyak apabila kita ikut terlibat dalam kegiatannya, misalnya dalam melakukan praktik fisika. Tetapi masih saja banyak kendala yang dihadapi kalo ingin praktik. Padatnya materi yang harus disampaikan, waktu yang terbatas serta keterbatasan alat dan bahan praktik perlu menjadi pertimbangan. Selain itu tidak semua materi fisika dapat dipraktikkan/dapat dilihat secara langsung proses kerjanya.
  5. Belajar dengan mencari banyak sumber yang menarik. Sekarang sudah banyak bahan ajar yang interaktif, bisa berupa video peragaan, animasi dalam bentuk shockwave flash, dan aplikasi/software yang dapat digunakan untuk belajar fisika. Biasanya kita bisa lebih paham kalau melihat secara langsung prosesnya. Oooo begitu to proses Difraksi Gelombang .... jadi tahu deh..(Ungkapan setelah kita melihat animasi dari difraksi gelombang). Simulasi/animasi digunakan karena terkadang kita susah untuk mencari demonstrasi dari kejadian fisika yang ada di alam.


Belajar Fisika bisa lebih menyenangkan


Dalam mengajarkan Fisika, kesannya hanya berisikan akan rumus dan perhitungan matematika yang njlimet. Padahal banyak hal menyenangkan yang dapat dipelajari dari fisika. Adapun dalam mengajarkan fisika, supaya dapat lebih menarik perhatian peserta didik, ada baiknya kalau kita melakukan berbagai macam variasi dalam pembelajaran.
1.  Pembelajaran dengan memanfaatkan alam sekitar.
Ada beberapa materi kajian dalam fisika yang bisa diajarkan dengan menggunakan praktik langsung di alam. Baik itu hanya memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar kita maupun melakukan suatu pengamatan sebuah gejala alam. Sebagai contoh peserta didik diarahkan dalam pemanfaatan energi angin sebagai energi alternatif. Dibuatlah sebuah proyek kecil-kecilan dengan membuat kincir angin dari bahan yang murah dan mudah didapat di sekitar. Kincir yang dibuat harus mampu untuk menggerakkan/memutar dinamo sebagai sumber listrik. Tentunya hal ini akan memacu peserta didik untuk berlomba-lomba membuat yang terbaik.
2.  Pembelajaran dengan praktik langsung.
Pembelajaran fisika agar lebih mudah diterima dan dapat dilihat langsung proses mendapatkan suatu konsep dapat dilakukan dengan praktikum di laboratorium. Hanya sayangnya terkadang masalah waktu dan kesempatan menjadi kendala dalam pelaksanaannya.

3.  Pembelajaran dengan alat peraga dari barang bekas.
Terkadang alat dan bahan untuk melaksanakan sebuah praktikum sangat terbatas, bahkan tidak ada. Sebagai pendidik hendaknya harus lebih kreatif dalam usaha menciptakan alat-alat peraga (praktikum) dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Misalnya pembuatan Neraca Pegas dengan memanfaatkan potongan pipa peralon atau dengan bambu. Botol-botol bekas juga bisa dimanfaatkan untuk peraga gelas ukur bahkan dimodifikasi untuk melakukan percobaan Hukum Archimedes.
4.  Pembelajaran dengan menggunakan software aplikasi
Pembelajaran fisika dapat ditampilkan dalam bentuk simulasi menggunakan software atau aplikasi tertentu untuk fisika. Dengan memanfaatkan software atau aplikasi tersebut dapat meminimalisasi penggunaan laboratorium atau alam sekitar. Sehingga bisa lebih menghemat biaya dan waktu dalam pembelajaran. Bahkan untuk percobaan-percobaan yang tidak bisa dilakukan laboratorium IPA sekolah dapat disimulasikan dengan software tersebut. Salah satu bentuk aplikasi pembelajaran yang cukup lengkap adalah Pesona Fisika yang dikembangkan oleh PT Pesona Edukasi.